Senin, 18 November 2013

Mineralogi dan Petrologi

Nama  : Ike Abdullah
Nim    : 451411018
Kelas : Geografi C
Tugas : Mineralogi dan Petrologi

Soal
1.        Apa yang dimaksud dengan kristalografi dan mineralogi ?
2.        Jelaskan cara penggambaran 7 sistem kristal dan berikan masing-masing 5 contoh !
3.        Jelaskan tata identifikasi mibneral secara fisik !
4.        Jelaskan cara pengklasifikasian mineral, berikan masing-masing 3 contoh mineralnya dan kegunaannya !

            Jawaban
1.        Kristalografi adalah suatu ilmu pengetahuan kristal yang dikembangkan untuk mempelajari perkembangan dan pertumbuhan kristal, termasuk bentuk, struktur dalam dan sifat-sifat fisiknya. Kristal secara sederhana dapat didefinisikan sebagai zat padat yang  mempunyai susunan atom atau molekul yang teratur. Sedangkan Mineralogi  ilmu yang mempelajari tentang mineral-mineral, baik sebagai kesatuan yang disebut batuan maupun sebagai bahan itu sendiri sebagai penyusun kerak bumi/litosfer.

2.        Berikut ini 7 Penggambaran sistem kristal :
a.       Sistem Isometrik

http://4.bp.blogspot.com/_f-1VZrJwb4A/S80VPb2XD6I/AAAAAAAAAGI/YuhkvOEPbgQ/s200/ISOMETRIK.jpg

Deskripsi:
Panjang a1 = a2 = a3 (biasanya ditulis sebagai sumbu a semua).
Sumbu a, b, dan c saling tegak lurus (membentuk sudut siku-siku).
Nama bangun ruang: KUBUS
Contohnya : Emas, Intan, tembaga, perak, bornit

b.      Sistem Tetragonal

http://1.bp.blogspot.com/_f-1VZrJwb4A/S80V8GV9jfI/AAAAAAAAAGQ/u7UiMgZeJbA/s200/TETRAGONAL.jpg

Deskripsi:
Panjang a1 = a2 ≠ c (biasanya sumbu a1 dan sumbu a2 ditulis sebagai sumbu a).
Sumbu c bisa lebih panjang (columnar) atau lebih pendek (stout) dari sumbu a.
Sumbu a, b, dan c saling tegak lurus (membentuk sudut siku-siku).
Nama bangun ruang: BALOK (PRISMA PERSEGI)
Contohnya : khalkopirit, pirolusit, kasiterit, kalsit

c.       Sistem Ortorombik  

http://4.bp.blogspot.com/_f-1VZrJwb4A/S80WGW9zduI/AAAAAAAAAGY/y5hE5mgpkK4/s200/ORTOROMBIK.jpg
Deskripsi:
Panjang a ≠ b ≠ c.
Sumbu a = sumbu brachy, sumbu b = sumbu macro, sumbu c = sumbu basal.
Sumbu a, b, dan c saling tegak lurus (membentuk sudut siku-siku).
Sumbu a terpendek dan sumbu b terpanjang.
Nama bangun ruang: BALOK (PRISMA PERSEGI PANJANG)
Contohnya : sulfur, stibnit, witerit, barit, anhidrit
d.      Sistem Hexagonal

http://3.bp.blogspot.com/_f-1VZrJwb4A/S80Wf2fQfwI/AAAAAAAAAGg/g5H4YGOwEC4/s200/HEXAGONAL.jpg

Deskripsi:
Panjang a = b = d ≠ c (biasanya sumbu a, b, dan d ditulis sebagai sumbu a).
Sumbu a, b, dan d terletak dalam satu bidang datar dan saling membentuk sudut 60o.
Sumbu a, b, dan d tegak lurus terhadap sumbu c (membentuk sudut siku-siku).
Sumbu c dapat lebih panjang atau lebih pendek dari sumbu a.
Nama bangun ruang: PRISMA SEGIENAM
Contohny : grafit, korundum, hematit, vanadinit, kuarsa

e.       Sistem Trigonal
http://4.bp.blogspot.com/_f-1VZrJwb4A/S80Wx_SRjUI/AAAAAAAAAGo/iHlQpApHOxM/s200/TRIGONAL.jpg
Deskripsi:
Panjang a = b = d ≠ c (biasanya sumbu a, b, dan d ditulis sebagai sumbu a).
Sumbu a, b, dan d terletak dalam satu bidang datar.
Sumbu a, b, dan d tegak lurus terhadap sumbu c (membentuk sudut siku-siku).
Sumbu c dapat lebih panjang atau lebih pendek dari sumbu a.
Nama bangun ruang: PRISMA SEGITIGA
Contohnya : bismut, kalsit, magnesit, siderit, dolomit

f.       Sistem Monoklin

http://3.bp.blogspot.com/_f-1VZrJwb4A/S80XBDuj_5I/AAAAAAAAAGw/d1lUXzbr-kk/s200/MONOKLIN.jpg
Deskripsi:
Panjang sumbu a ≠ b ≠ c.
Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu b.
Sumbu b tegak lurus terhadap sumbu c.
Sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a (membentuk sudut β).
Sumbu a = sumbu clino, sumbu b = sumbu ortho, sumbu c = basal.
Nama bangun ruang: PRISMA JAJAR GENJANG
Contohnya : realgar, arsenopirit, psilomelan, manganit, gipsum

g.      Sistem Triklin
http://3.bp.blogspot.com/_f-1VZrJwb4A/S80XX6Qs5BI/AAAAAAAAAG4/oWaocMOeSfQ/s200/TRIKLIN.jpg
Deskripsi:
Panjang sumbu a ≠ b ≠ c.
Sumbu a, b, dan c tidak saling tegak lurus.
Sumbu a, b, dan c saling berpotongan membuat sudut miring tidak sama besar (membentuk sudut α, β, γ).
Sumbu a = sumbu clino, sumbu b = sumbu ortho, sumbu c = basal.
Nama bangun ruang: TRIKLIN
Contohnya : kaolinit, albit, anorthite, rodokrosit, Labradorite

3.        Berikut ini adalah sifat-sifat fisik mineral yang dapat dipakai untuk mengenal mineral secara cepat, yaitu :
a.    Bentuk kristal (crystall form)
     Apabila suatu mineral mendapat kesempatan untuk berkembang tanpa mendapat hambatan, maka ia akan mempunyai bentuk kristalnya yang khas. Tetapi apabila dalam perkembangannya ia mendapat hambatan, maka bentuk kristalnya juga akan terganggu. Setiap mineral akan mempunyai sifat bentuk kristalnya yang khas, yang merupakan perwujudan kenampakan luar, yang terjadi sebagai akibat dari susunan kristalnya didalam. Bentuk bentuk kristal antara lain adalah Triklin, Monoklin, Tetragonal, Orthorombik, Hexagonal, Kubik, Trigonal dll.
     Sistem kristal Untuk dapat memberikan gambaran bagaimana suatu bahan padat yang terdiri dari mineral dengan bentuk kristalnya yang khas dapat terjadi, kita contohkan suatu cairan panas yang terdiri dari unsur-unsur Natrium dan Chlorit. Selama suhunya tetap dalam keadaan tinggi, maka ion-ion tetap akan bergerak bebas dan tidak terikat satu dengan lainnya. Namun begitu suhu cairan tersebut turun, maka kebebasan bergeraknya akan berkurang dan hilang, selanjutnya mereka mulai terikat dan berkelompok untuk membentuk persenyawaan “Natrium Chlorida”.
     Dengan semakin menurunnya suhu serta cairan mulai mendingin, kelompok tersebut semakin tumbuh membesar dan membentuk mineral “Halit” yang padat. Mineral “kuarsa”, dapat kita jumpai hampir disemua batuan, namun umumnya pertumbuhannya terbatas. Meskipun demikian, bentuknya yang tidak teratur tersebut masih tetap dapat memperlihatkan susunan ion-ionnya yang ditentukan oleh struktur kristalnya yang khas, yaitu bentuknya yang berupa prisma bersisi enam. Tidak perduli apakah ukurannya sangat kecil atau besar karena pertumbuhannya yang sempurna, bagian dari prisma segi enam dan besarnya sudut antara bidang-bidangnya akan tetap dapat dikenali. Kristal mineral intan, dapat dikenali dari bentuknya yang segi-delapan atau “oktahedron” dan mineral grafit dengan segi-enamnya yang pipih, meskipun keduanya mempunyai susunan kimiawi yang sama, yaiut keduanya terdiri dari unsur Karbon (C). Perbedaan bentuk kristal tersebut terjadi karena susunan atom karbonnya yang berbeda.
Kalsit

b. Berat jenis (specific gravity)
     Setiap mineral mempunyai berat jenis tertentu. Besarnya ditentukan oleh unsur-unsur pembentuknya serta kepadatan dari ikatan unsur-unsur tersebut dalam susunan kristalnya. Umumnya “mineral-mineral pembentuk batuan”, mempunyai berat jenis sekitar 2.7, meskipun berat jenis rata-rata unsur metal didalamnya berkisar antara 5. Emas murni umpamanya, mempunyai berat jenis 19.3. Kepadatan relatif, atau berat jenis, adalah rasio kerapatan (massa satuan volume) suatu zat dengan densitas bahan referensi yang diberikan. Spesifik gravitasi biasanya berarti kepadatan relatif terhadap air. Istilah "densitas relatif" sering lebih disukai dalam penggunaan ilmiah modern.
Jika kepadatan relatif suatu zat adalah kurang dari satu maka kurang padat dari referensi, jika lebih besar dari satu maka itu lebih padat daripada referensi. Jika kepadatan relatif adalah tepat satu maka kerapatan adalah sama, yaitu, volume sama dari kedua zat memiliki massa yang sama. Jika materi referensi adalah air maka substansi dengan kepadatan relatif (atau berat spesifik) kurang dari satu akan mengapung di air. Sebagai contoh, sebuah kubus es, dengan kepadatan relatif dari sekitar 0,91, akan mengambang.          Zat dengan kerapatan relatif yang lebih besar dari satu akan tenggelam.
Suhu dan tekanan harus ditetapkan untuk kedua sampel dan referensi. Tekanan hampir selalu 1 atm sama dengan 101,325 kPa. Bila tidak lebih biasa untuk menentukan densitas langsung. Temperatur untuk kedua sampel dan referensi bervariasi dari industri ke industri. Dalam prakteknya pembuatan bir Inggris, gravitasi spesifik sebagaimana ditentukan di atas dikalikan dengan 1000 [3.] Gravitasi Tertentu umumnya digunakan dalam industri sebagai alat sederhana untuk memperoleh informasi tentang konsentrasi larutan berbagai bahan seperti brines, gula larutan (sirup, jus , honeys, bir wort, harus, dll) dan asam.

c. Pecahan (fracture)
     Mineral mempunyai kecenderungan untuk pecah melalui suatu bidang yang mempunyai arah tertentu. Arah tersebut ditentukan oleh susunan dalam dari atom-atomnya. Dapat dikatakan bahwa bidang tersebut merupakan bidang “lemah” yang dimiliki oleh suatu mineral.
     Kristal berpisah terjadi ketika mineral istirahat di sepanjang bidang kelemahan struktural akibat stres eksternal atau bersama pesawat komposisi kembar. istirahat Perpisahan sangat sama kelihatannya dengan pembelahan, tetapi hanya terjadi karena stres. Contoh mencakup magnetit yang menunjukkan perpisahan oktahedral, perpisahan rombohedral dari korundum dan perpisahan basal di pyroxenes. Pecahan dapat dibedakan menjadi :
a)      Pecahan konkoidal, bila memperlihatkan gelombang yang melengkung di permukaan.
b)      Pecahan berserat/_brus, bila menunjukkan kenampakan seperti serat, contohnya asbes, augit;
c)      Pecahan tidak rata, bila memperlihatkan permukaan yang tidak teratur dan kasar, misalnya pada garnet;
d)     Pecahan rata, bila permukaannya rata dan cukup halus, contohnya: mineral lempung;
e)      Pecahan runcing, bila permukaannya tidak teratur, kasar, dan ujungnya runcing-runcing, contohnya mineral kelompok logam murni.
f)       Tanah, bila kenampakannya seperti tanah, contohnya mineral lempung.

d. Warna (color)
     Warna mineral memang bukan merupakan penciri utama untuk dapat membedakan antara mineral yang satu dengan lainnya. Namun paling tidak ada warna-warna yang khas yang dapat digunakan untuk mengenali adanya unsur tertentu didalamnya. Sebagai contoh warna gelap dipunyai mineral, mengindikasikan terdapatnya unsur besi. Disisi lain mineral dengan warna terang, diindikasikan banyak mengandung aluminium.

e. Kekarasan (hardness)
     Salah satu kegunaan dalam mendiagnosa sifat mineral adalah dengan mengetahui kekerasan mineral. Kekerasan adalah sifat resistensi dari suatu mineral terhadap kemudahan mengalami abrasi (abrasive) atau mudah tergores (scratching). Kekerasan suatu mineral bersifat relatif, artinya apabila dua mineral saling digoreskan satu dengan lainnya, maka mineral yang tergores adalah mineral yang relatif lebih lunak dibandingkan dengan mineral lawannya. Skala kekerasan mineral mulai dari yang terlunak (skala 1) hingga yang terkeras (skala 10) diajukan oleh Mohs dan dikenal sebagai Skala Kekerasan Mohs. Skala Mohs tersebut meliputi :
1.      Talc, mudah digores dengan kuku ibu jari.
2.      Gypsum, mudah digores dengan kuku ibu jari.
3.      Kalsit, mudah digores dengan pisau.
4.      Fluorit, mudah digores dengan pisau.
5.      Apatit, dapat dipotong dengan pisau.
6.      Feldspar, dapat dicuwil tipis-tipis dengan pisau di bagian pinggir.
7.      Kuarsa, dapat menggores kaca.
8.      Topaz, dapat menggores kaca.
9.      Korundum, dapat menggores topaz.
10.  Intan, dapat menggores korondum.
     Masing-masing mineral tersebut diatas dapat menggores mineral lain yang bernomor lebih kecil dan dapat digores oleh mineral lain yang bernonor lebih besar. Dengan lain perkataan SKALA MOHS adalah Skala relative. Dari segi kekerasan mutlak skala ini masih dapat dipakai sampai yang ke 9, artinya no. 9 kira-kira 9 kali sekeras no. 1, tetapi bagi no. 10 adalah 42 kali sekeras no. 1
     Untuk pengukuran kekerasan ini, dapat digunakan alat sederhana seperti kku tangan, pisau baja dan lain-lain. Alat penguji Derajat Kekerasan Mohs adalah :
Kuku manusia 2,5
Kawat tembaga 3
Pecahan kaca 5,5 – 6
Pisau baja 5,5 – 6
Kikir baja 6,5 – 7

f. Goresan pada bidang (streak)
     Beberapa jenis mineral mempunyai goresan pada bidangnya, seperti pada mineral kuarsa dan pyrit, yang sangat jelas dan khas. The streak (juga disebut warna bubuk) mineral adalah warna serbuk yang dihasilkan ketika digoreskan di permukaan suatu benda. Tidak seperti warna jelas mineral, yang bagi kebanyakan mineral bisa sangat bervariasi, jejak halus serbuk tanah umumnya memiliki karakteristik warna yang lebih konsisten, dan dengan demikian merupakan alat diagnostik yang penting dalam identifikasi mineral. Jika tidak ada streak tampaknya dibuat, streak mineral itu dikatakan putih atau tidak berwarna. Streak sangat penting sebagai diagnostik untuk buram dan bahan berwarna. Hal ini kurang berguna untuk mineral silikat, sebagian besar yang memiliki garis putih dan terlalu sulit untuk bubuk dengan mudah.
Warna jelas dapat sangat bervariasi karena jejak kotoran atau struktur kristal terganggu makroskopik. jumlah kecil dari sebuah kotoran yang sangat menyerap panjang gelombang tertentu secara radikal dapat mengubah panjang gelombang cahaya yang tercermin spesimen, dan dengan demikian mengubah warna jelas. Namun, ketika spesimen menyeret untuk menghasilkan coret, itu dibagi menjadi kristal mikroskopis yang berorientasi secara acak, dan kotoran kecil tidak sangat mempengaruhi penyerapan cahaya.
     Permukaan di mana mineral tersebut diseret disebut piring coret "," dan umumnya terbuat dari ubin porselen tanpa glasir. Dengan tidak adanya piring coret, bagian bawah tanpa glasir dari mangkuk atau vas porselen atau belakang ubin berlapis akan bekerja. Kadang-kadang kilat lebih mudah atau akurat digambarkan dengan membandingkannya dengan streak "" dibuat oleh yang lain streak plate.
     Karena jejak tertinggal hasil dari mineral yang dihancurkan menjadi serbuk, kilat hanya dapat dibuat dari mineral lebih lembut daripada piring coret, sekitar 7 pada skala Mohs kekerasan mineral. Dalam hal mineral lebih keras, warna serbuk dapat ditentukan dengan mengisi atau menghancurkan dengan palu contoh kecil, yang kemudian biasanya menggosok piring coret. Kebanyakan mineral yang keras memiliki garis putih tidak membantu.
     Beberapa mineral meninggalkan coret mirip dengan warna alami mereka, seperti cinnabar dan azurite. mineral lainnya meninggalkan warna mengejutkan, seperti fluorit, yang selalu memiliki garis putih, meskipun dapat muncul dalam warna ungu, biru, kuning, atau hijau kristal. Hematit, yang hitam dalam penampilan, meninggalkan garis merah yang meliputi nama, yang berasal dari kata Yunani "haima," yang berarti "darah." Galena, yang dapat sama kelihatannya dengan hematit, mudah dibedakan dengan garis abu-abu nya.

g. Kilap (luster)
     Kilap adalah kenampakan atau kualitas pantulan cahaya dari permukaan suatu mineral. Kilap pada mineral ada 2 (dua) jenis, yaitu Kilap Logam dan Kilap Non-Logam. Kilap Non-logam antara lain, yaitu: kilap mutiara, kilap gelas, kilap sutera, kelap resin, dan kilap tanah.
     Kilap adalah kesan mineral akibat pantulan cahaya yang dikenakan padanya. Kilap dibedakan menjadi dua, yaitu kilap logam dan kilap bukanlogam. Kilap logam memberikan kesan seperti logam bila terkena cahaya. Kilap ini biasanya dijumpai pada mineral-mineral yang mengandung logam atau mineral bijih, seperti emas, galena, pirit, kalkopirit. Kilap bukan-logam tidak memberikan kesan seperti logam jika terkena cahaya. Kilap jenis ini dapat dibedakan menjadi :
1.      Kilap kaca (vitreous luster) memberikan kesan seperti kaca bila terkena cahaya, misalnya: kalsit, kuarsa, halit.
2.      Kilap intan (adamantine luster) memberikan kesan cemerlang seperti intan, contohnya intan
3.      Kilap sutera (silky luster) memberikan kesan seperti sutera, umumnya terdapat pada mineral yang mempunyai struktur serat, seperti asbes, aktinolit, gipsum
4.      Kilap damar (resinous luster) memberikan kesan seperti damar, contohnya: sfalerit dan resin
5.      Kilap mutiara (pearly luster) memberikan kesan seperti mutiara atau seperti bagian dalam dari kulit kerang, misalnya talk, dolomit, muskovit, dan tremolit.
6.      Kilap lemak (greasy luster) menyerupai lemak atau sabun, contonya talk, serpentin
7.      Kilap tanah kenampakannya buram seperti tanah, misalnya: kaolin, limonit, bentonit.
h.   Belahan (Cleavage)
     Bidang belah di mineralogi merupakan kecenderungan untuk membagi bahan kristalin bersama bidang struktural kristalografi. Kelemahan dari bidag bidang belah ini adalah hasil dari lokasi reguler atom dan ion dalam kristal terlihat baik dalam mikroskop.
Bentuk pembelahan sejajar dengan bidang kristalografi :
1.    Basal atau pinacoidal terjadi pembelahan sejajar dengan dasar kristal. Orientasi ini diberikan oleh bidang (001) dalam kisi kristal dan adalah sama dengan bidang (0001) dalam indeks Bravais-Miller, yang sering digunakan untuk kristal rombohedral dan heksagonal. Basal cleavage adalah ditunjukkan oleh kelompok mika dan oleh grafit.
2.    Pembelahan Kubik terjadi pada bidang (001), sejajar dengan wajah kubus untuk kristal dengan simetri kubik. Ini adalah sumber bentuk kristal kubik terlihat di tanah garam meja, garam karang mineral. Mineral galena juga biasanya memiliki belahan dada kubik sempurna
3.    Pembelahan oktahedral terjadi pada bidang kristal (111), membentuk bentuk oktahedral untuk kristal dengan simetri kubik. Diamond dan memperlihatkan belahan dada fluorit oktahedral sempurna. Pembelahan oktahedral terlihat dalam semikonduktor umum. Untuk kristal yang lebih rendah-simetri, akan ada sejumlah kecil bidang.
4.    Pembelahan Dodecahedral terjadi pada bidang kristal (110) dodecahedral untuk membentuk kristal dengan simetri kubik. Untuk kristal yang lebih rendah-simetri, akan ada sejumlah kecil bidang.
5.    Rhombohedral terjadi pembelahan sejajar dengan bidang (1011) sebuah rhombohedron. Kalsit dan mineral lainnya memperlihatkan belahan dada karbonat rombohedral sempurna.
6.    Pembelahan prismatik pembelahan sejajar dengan prisma vertikal. Bidang belah adalah properti fisik tradisional yang digunakan dalam identifikasi spesimen mineral baik di tangan dan pemeriksaan mikroskopis batuan dan studi mineral. Sebagai contoh, sudut antara bidang pembelahan prismatik untuk pyroxenes (88-92 °) dan Amfibol (56-124 °) adalah diagnostic.
7.    Green fluorit Biotite Pembelahan kristal penting dalam industri elektronik dan pemotongan batu permata, batu mulia umumnya dibelah oleh dampak seperti dalam pemotongan berlian kristal tunggal sintetik bahan semikonduktor umumnya dijual sebagai wafer tipis yang lebih mudah untuk membelah. Cukup menekan sebuah wafer silikon terhadap permukaan yang lembut dan menggaruk tepi dengan seorang juru tulis berlian biasanya cukup untuk menyebabkan pembelahan, namun ketika dicing wafer untuk membentuk keripik, sebuah prosedur penilaian dan melanggar sering diikuti untuk kontrol yang lebih besar.
8.    Elemental semikonduktor (Si, Ge, dan intan) adalah berlian kubik, sebuah grup ruang yang belahan oktahedral diamati. Ini berarti bahwa beberapa orientasi wafer memungkinkan persegi panjang yang hampir sempurna untuk dipotong. Kebanyakan komersial semikonduktor lain (GaAs, InSb, dll) dapat dibuat dalam struktur blende seng terkait, dengan bidang belahan serupa.

i. Sifat Dalam
     Sifat dalam merupakan reaksi mineral terhadap gaya yang mengenainya, seperti penekanan, pemotongan, pembengkokan, pematahan, pemukulan atau penghancuran.
Sifat dalam dapat dibagi menjadi: rapuh (brittle), dapat diiris (sectile), dapat dipintal (ductile), dapat ditempa (malleable), kenyal/lentur (elastic), dan fleksibel.

j. Kemagnetan
     Setiap mineral memiliki kemagnetan yang berbeda. Mulai dari kemagnetan yang kuat sampai yang lemah. Kemagnetan dapat diuji dengan cara mengikatkan magnet pada tali dan dekatkan pada mineral. Apabila mineral menarik tali, maka mineral memiliki kemagnetan ferromagnetite dan sebaliknya disebut dengan diamagnetite.

4.        Berikut Klasifikasi Mineral
            Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan
a)      Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
b)      Mineral Anorganik
Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh kita.Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.

2)   Mineral Mikro
                  Contohnya:
v      Besi
v      Seng
v      Iodium
v      Selenium
v      Tembaga
v      Mangan
v      Kromium
v      Fluor

 
            Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :
1)      Mineral Makro
Contohnya:
v      Kalsium
v      Fosfor
v      Magnesium
v      Natrium
v      Klorida
v      Kalium

c)      Sifat kimia PHOSPATES, ARSENATES DAN VANADATES
            Phospates Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan Phospate radical (PO4)-8.
            Ribuan species dari golongan ini dapat dikenali, namun keberadaannya tidaklah berlimpah. Beberapa Phospates, seperti Arsenic merupakan mineral yang utama, tetapi kebanyakan anggota-anggotanya secara keseluruhan membentuk kelompok-kelompok dari oksidasi sulfides.
            Sifat dari golongan ini : berubah-ubah, tetapi umumnya cenderung lunak, rapuh, sangat berwarna dan kristalisasinya baik, kekerasan berkisar antara 1,5 – 5 dan 6.
Mineral-mineral radioaktif termasuk dalam golongan Phospates seperti :
Torbenite [Cu(UO2)2(PO4)2.8-12H2O], Autunite [Ca(UO2)2(PO4)2.10-12H2O], Lazulite [(Mg,Fe)Al2(PO4)2(OH)2], Turquoise [CuAl6(PO4)4(OH)8.4H2O.
            Contoh mineral-mineral lain dalam golongan Phospates adalah Vivianite [Fe+2(PO4)2.8H2O], Wavellite [Al3(PO4)2(OH,F)3.5H2O], Apatite [Ca5(PO4)3(F,Cl,OH)].
            Arsenates Adalah persenyawaan kimia  antara unsur-unsur logam dengan Arsenate radical (AsO4)-8.
            Kebanyakan Arsenates sangat dicari oleh para kolektor mineral khususnya yang terkristalisasi dengan baik dan mempunyai species warna yang cemerlang seperti Mimetite [Pb5(AsO4)3Cl] (berwarna kuning), Adamite [Zn2AsO4(OH)] (kuning), Erythrite [CO3(AsO4)2.8H2O] (ungu tua – pink).
            Golongan arsenates cenderung mempunyai Berat Jenis antara 3 – 5, kecuali Mimetite yang mempunyai B.J. 7 – 7,3. karena mengandung Lead/Timah serta mempunyai kekerasan yang rendah (lunak antara 1,5 - 4,5).
            Vanadates Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan Vanadate radical (VO4)-3/(VO4)-1.
            Sifat dari golongan ini : cenderung lunak, rapuh, berwarna cemerlang seperti yang terlihat pada mineral Vanadinite [Pb5(VO4)3Cl], merupakan mineral terbaik yang dikenal pada kelompok Vanadates, dimana terbentuk kristal-kristal hexagonal merah – orange. Mempunyai kekerasan berkisar antara 2 – 3,5.
            Contoh mineral lainnya seperti : Descloizite [PbZn(VO4)(OH)], Carnotite [K2(UO2)2V2O8.3H2O].


Tidak ada komentar:

Posting Komentar